Selasa, 24 Januari 2012

Orang-Orang di balik forex

1. The Super Banks

Di sini melibatkan bank-bank besar seperti UBS, Barclays Capital, Deutsche Bank, and Citigroup.

2. Large Commercial Companies (Perusahaan Komersial Besar)

Perusahaan terlibat dalam bisnis forex adalah untuk tujuan bisnis. Contohnya: Apple harus menukarkan USD ke JPY ketika membeli alat-alat elektronik. Karena volumenya lebih kecil dari pasar interbank, jenis pemain pasar ini berhubungan dengan bank komersial untuk transaksi mereka.

Mergers and acquisitions (M&A) antar perusahaan besar bisa juga menciptakan fluktuasi harga mata uang. M&As antar negara dapat menyebabkan harga bergerak.

3. Governments and Central Banks

Pemerintah and central banks, seperti the European Central Bank, the Bank of England, dan the Federal Reserve, secara reguler terlibat dalam pasar forex. Sama seperti perusahaan, pemerintah berpartisipasi untuk operasi mereka, pembayaran internasionla dan mengatur nilai mata uang mereka.

Central Banks mempengaruhi pasar forex dengan mengatur suku bunga mereka untuk mengontrol inflasi. Merek bisa juga mengintervensi secara langsung atau secara verbal. Kadang juga, mereka berpikir bahwa harga sudah terlalu tinggi atau renda sehingga mereka akan mulai melakukan sell/buy dalam jumlah besar.

4. The Speculators
Para spekulan yang mengambil untung di pasar forex.
seperti: George Soros, dkk.

Merekalah yang menggerakkan Pasar dan menguasai 80% perputaran uang di pasar Forex.

Selasa, 17 Januari 2012

Mengenal MT4 Software

Disini saya ingin memberikan panduan, tutorial bagaimana penggunaan MT4 atau metatrader 4. Mungkin bagi pemula sekali penjelasan ini sangat penting, karena setelah download dan instal MT4 malah bingung karena gak paham kelanjutannya.

MetaTrader 4
MetaTrader 4 atau biasa disebut MT4 merupakan platform trading online dengan teknologi yang canggih dan memiliki fitur dan aksesibiliti yang sangat kompleks. Namun demikian, tim developer mampu membuat penggunaan aplikasi ini sangat sederhana dan mudah, walaupun memiliki fitur yang lengkap. Hal ini membuat MT4 menjadi pilihan banyak broker di dunia, karena selain fiturnya banyak, MT4 juga merupakan platform yang fantastis, satu MT4 Server mampu melayani lebih dari 10.000 trader bersamaan. Di sisi client (trader), MT4 juga sangat mudah dimengerti dan menawarkan berbagai fasilitas, mulai penggambaran chart yang bisa diatur sesuai keingingan trader, tombol-tombol dan shortcut yang mudah dipahami, indikator dan analisa statistik, hingga penggunaan robot otomatis, bahkan MetaTrader juga tersedia dalam berbagai macam bahasa, sehingga dapat digunakan oleh hampir semua orang.
 
Ini adalah gambar Mt4,seperti yang Anda lihat manakala Anda instal mt4 di laptop Anda. Disini akan saya berikan penjelasan singkat. Mudah-mudahan bermanfaat.

Untuk Membuka Account demo silahkan isi from seperti contoh di bawah ini, untuk menampilkan from seperti di bawah silahkan anda menu File -> Open an Account.
 Kemudian klik Next -> Next -> Finis. Kini anda telah memiliki 1 account demo, perlu anda ketahui tidak ada batasan dalam membuat account demo. Account demo berfungsi untuk melatih anda sebelum anda siap di account real(Nyata).
Icon-icon diatas adalah bagian dari MT4. Secara berurutan: bar chart, candlestic, line chart, zoom in, zoom out, auto scroll, chart shift, indikators, periode, templates.

Nah, Anda klik-klik icon tersebut dan bagaimana hasil dan perubahan pada mt4. Anda tanpa penjelasan pun akan ngerti sendiri. hehee... Para  trader bebas memilih sesuai selera mata.
  1. new chart : untuk  membuat chart baru yang diinginkan.
  2. profil: untuk membuat profil yang diinginkan, Anda pilih saja default
  3. marrket watch: menunjukkan pair mata uang beserta ask dan bid-nya
  4. data window
  5. navigator: berisi  tentang account, expert advisor dan indikator
  6. terminal: berisi data-data transaksi dari account Anda, untuk mengetahuinya Anda klik saja. Manakala data tersebut sudah ada maka menjadi hilang, kalau tidak ada akan muncul di bagian bawah mt4nya. Coba saja!
  7. strategy tester: berisi setting dan jurnal, Anda gak memerlukannya...gak usah diapa-apain aja.
  8. new order: fasilitas untuk melakukan transaksi sell atau buy
  9. meta editor: fasilitas untuk oprek-oprex EA, gak usah dulu diperhatikan...
  10. expert advisor: untuk mengaktifkan atau menonaktifkan EA (robot trading).
 Icon-icon tersebut adalah untuk penggunaan trend line. Anda bisa mengklik dan membawanya ke chart. Anda bisa melihat hasilnya dan untuk mengahpusnya tinggal di klik sampai terblock dan di delete.

 Icon diatas adalah pilihan time frame, maksudnya adalah umur candlestic (misal pake jenis ini chartnya); pergantian candle di chart Anda sesuai pilihan time frame yang Anda pilih.

Login

Nah, sekarang misalnya Anda sudah membuka account baru dan sudah mendapatkan login dan paswordnya, kemudian ingin login di MT4.
Sebelum bisa melakukan trading, terlebih dahulu Anda harus melakukan login. Langkah-langkahnya:
  • Klik File >> Login.
  • Masukkan username, trader password dan server.
  • Klik login.
  • Jika login gagal, Anda akan mendapati pesan “Invalid account” atau “No connection” di kanan bawah.
Add chart

Jika Anda ingin menambahkan chart yang diinginkan:
Pilihlah pair-pair yang hendak Anda tampilkan grafiknya, caranya mudah, cukup klik pada menu File, kemudian pilih New Chart.

Open Position (Instant Execution)


Untuk memulai trading, langkahnya:
  • Pilih jendela grafik pair yang diinginkan, misalnya pair EUR-USD (seperti pada gambar di bawah).
  • Klik Tools >> New Order atau tekan tombol F9 pada keyboard.

Tampilan itu contoh transaksi di pair EURO USD. Silahkan Anda coba! perhatikan terlebih dahulu volume dan account Anda. Kalau masih di account demo artinya masih standard. Jika vol 0.10 itu artinya satu point seniali  $1. Jika 1.00 seniali dengan $10. Kalau sudah di account real, tergantung account Anda dan menggunakan broker mana. Maka perlu diperhatikan. Misal Anda menggunakan broker fxclearing, dan menggunakan account micro maka dengan volume 1.00 Anda baru transaksi dengan senilai $ 0.10  per pointnya. Apabila menggunakan account mini dengan volume 0.01 itu seniali dengan $ 0.10 per pointnya.
Kalau dalam pilihan volume tidak tercantum angka yang diinginkan, lakukan secara manual. diisi sendiri misal 0.10 dan sebagainya.

Penjelasan dan panduan  tentang transaksi  jual dan beli ini dapat anda tanyakan langsung kepada penulis melalui situs ini. Pada tampilan diatas juga bisa langsung ditentukan titik stop loss maupun take profit. Biasanya, setiap broker memiliki batasan stop loss dan take profit yang berbeda. Anda bisa mengosongkan kedua isian ini dan mengubahnya nanti setelah posisi terbuka.

Open Position (Pending Order)

Panduan selanjtunya adalah tentang order pending. Yang dimaksud dengan pending order adalah melakukan open position (BUY / SELL) yang akan diproses pada waktu harga menyentuh titik tertentu, tidak sekarang (harga saat ini). Terdapat beberapa tipe pending order, yaitu:
  • Buy limit: open position BUY akan dilakukan jika grafik turun mencapai titik tertentu.
  • Sell limit: open position SELL akan dilakukan jika grafik naik mencapai titik tertentu.
  • Buy stop: open position BUY akan dilakukan jika grafik naik mencapai titik tertentu.
  • Sell stop: open position SELL akan dilakukan jika grafik turun mencapai titik tertentu.
Pelajaran tentangnya Anda bisa pelajari dengan menanyakan kepada konsultan anda atau anda bisa bertanya langsung dengan mengirimkan pertanyaan anda kepada penulis.
 Perhatikan pada type; tertulis pending order. Pilih pending order dan type (pilih saja apa yang Anda kehendaki; buy limit atau sell limit, buy stop atau sell stop)

Stop Loss dan Take Profit

Jika Anda ingin mengubaj titk stop loss ataupun take profit, klik kanan pada Order yang hendak diubah, dan kemudian pilih "Modify or Delete Orde", klik copy as terlebih dahulu, isikan nilai stop loses dan take profit dengan cara mengetikkannya langsung di kotak yang ada ataupun dengan menggunakan tombol panah atas atau bawah yang ada di sebelah kotak isian. Tekan tombol "Modify". Klau berhasil, angka pada kolom S/L dan T/P akan berubah sesuai dengan jumlah yang diisikan tadi. Posisi akan tertutup otomatis jika harga menyentuh stop loss atau take profit.

Close Position

Apabila Anda ingin menutup order secara manual walaupun belum mencapai titik take profit, Anda bisa melakukan klik kanan pada Order yang ingin ditutup, kemudian pilih "Close Order". Klik saja cose.


Mengubah Tampilan Chart

Nah, agar tampilan lebih OK, pada MT4 coba klik kanan dan pilih properties, dari sini Anda bisa mengganti warna-warna kesukaan Anda, bisa dicoba-coba... dan terdapat pilihan common dibagian atas, silahkan centang pada grid di hilangkan dan centang pada separate period untuk membatasi chart antar hari.

Demikian penjelasan mengenai pengenalan MT4 sofware ini, mudah-mudahan bermanfaat.

Sabtu, 14 Januari 2012

Exponential Moving Average (XMA).

XMA merupakan penyempurnaan dari metode SMA. Seperti kita ketahui bahwa pembobotan SMA merupakan penyebab yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan sinyal perubahan trend. Pemberian bobot pada XMA sama seperti juga pada WMA, melibatkan periode. Hanya saja perbedaannya jika pada WMA semakin panjang periode yang kita gunakan maka semakin besar bobot nilai terakhirnya, maka pada XMA terjadi sebaliknya yaitu semakin panjang periode yang kita pakai maka semakin kecil pembobotan nilai terakhir yang kita pakai.

Secara keseluruhan, peraturan pada XMA adalah sama seperti pada SMA karena memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Berikut ringkasannya:


Nah, gambar dibawah ini adalah aplikasi dalam memprediksi trend yang akan terjadi dengan menggunakan XMA. Cara penggunaannya sama persis dengan penggunaan pada SMA.

Gambar dibawah ini adalah penggunaan XMA periode 10 pada grafik GBPUSD.


Dan sama seperti MA lainnya, XMA pun lebih sering digunakan dengan menggunakan 2 periode yang berlainan:


SMA, WMA, XMA Mana yang Lebih Baik?

Nah ini mungkin pertanyaan terakhir yang tersisa dari pembahasan Moving Average kita. Manakah diantara varian indikator MA ini yang paling baik?

Dilihat dari pemberian sinyal bullish atau bearish memang XMA merupakan indikator yang dapat memberikan sinyal yang lebih dini dibanding keduanya. Tentu saja demikian karena toh XMA memang diciptakan untuk mengeleminir kekekurangan varian MA pendahulunya. Tapi jika pertanyaannya adalah mana yang lebih baik, ini menjadi sangat relatif bergantung pada si pemakai.

Sebagai panduan, semakin sensitifnya sebuah indikator memang akan menjadi sangat membantu untuk memprediksi harga. Namun sebaliknya, semakin sensitif maka akan semakin banyak juga false signal yang dihasilkan yang artinya bisa saja sinyal yang diberikan ternyata salah atau tidak berlangsung lama. Itu sebabnya kembali bergantung pada sang trader.

Jika Anda adalah seorang yang lebih menyukai permainan yang lebih “safe”, mungkin SMA menjadi lebih cocok dibandingkan varian lainnya. Dan sebaliknya bila Anda menyukai permainan yang lebih beresiko (yang juga berari kemungkinan memperoleh keunutungan akan sama besarnya dengan  resiko yang mungkin terjadi) maka XMA akan lebih baik menurut Anda karena lebih responsif dan lebih cepat dalam pemberian sinyal. Jika Anda seorang penganut “poros tengah”, silakan gunakan WMA. Yang jelas indikator hanyalah sebuah instrumen, kitalah yang menentukan keputusan berdasarkan petunjuk instrumen tersebut.

Sebenarnya jika dilakukan perhitungan melalui Mean Percentage Absolute Error (MAPE), maka XMA akan memberikan error yang lebih kecil dibandingkan yang lainnya. Namun tetap saja bukan berarti XMA adalah absolut yang terbaik. Saya sengaja tidak mencantumkan perhitungan dengan MAPE karena memang sangat relatif.
 

Weighted Moving Average (WMA)

Pertanyaan pertama yang timbul di benak kita adalah apakah perbedaan SMA dengan WMA? Tentu saja ada perbedaannya. Cukup berbeda sehingga diklasifikasikan menjadi dua bagian. Tidak cukup banyak berbeda sehingga nama mereka mirip karena menggunakan metodologi yang sama, hanya caranya yang berbeda.

Bayangkan begini: Manakah harga yang memiliki bobot penekanan yang lebih besar dalam memprediksi harga didepan, harga satu jam terakhir yang kita miliki atau harga dua bulan lalu yang kita miliki? Tentu saja yang satu jam terakhir. Paling tidak pergerakan harga tidak satu jam terakhir akan lebih representatif dalam memprediksi harga didepan apabila dibandingkan dengan harga dua bulan yang lalu.

Atau jika kita aplikasikan dengan kehidupan sehari-hari, ambillah kita akan membeli sebuah telepon genggam. Tentu saja kita akan mencari tahu harga telepon genggam tersebut dalam rentang waktu terakhir. Nah, mungkin kita akan lebih memperhatikan harga satu hari yang lalu dibandingkan harga dua minggu yang lalu karena menurut hemat kita pastilah pergerakan harga tidak akan berbeda jauh dengan harga satu hari lalu.

Bobot penilaian inilah yang diatur oleh WMA. Pada SMA, bobot setiap harga baik dua minggu lalu atau pun dua hari yang lalu memiliki bobot penilaian yang sama. Pada WMA data terakhir memiliki bobot yang lebih besar nilainya dibandingkan harga-harga sebelumnya.

Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita tetapkan. Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan yang diberikan pada data terbaru.

Secara keseluruhan, peraturan pada WMA adalah sama seperti pada SMA karena memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Berikut ringkasannya:


Gambar dibawah ini adalah aplikasi dalam memprediksi trend yang akan terjadi dengan menggunakan WMA. Cara penggunaannya sama persis dengan penggunaan pada SMA. Perhatikan perbedaan SMA dengan WMA berikut ini:


Dan dibawah ini pemakaian WMA dengan dua periode yang berlainan:


Terlihat WMA lebih responsif dalam memprediksi perubahan trend pada GBP/USD. Setiap titik peralihan trend tepat berada pada candlestick terakhir trend yang sedang berlangsung. Perhatikan juga pada gambar di atas akan terjadi kembali perubahan trend dari bullish menuju bearish. Dalam hal ini pemilihan periode yang tepat juga berpengaruh pada presisi penentuan trend.

Nah, sampai disini kita sudah mengetahui bahwa pembobotan harga pada tiap-tiap rentang waktu yang berbeda nilainya juga berbeda. Namun, apakah metode pembobotan pada WMA merupakan metode pembobotan yang paling cepat dalam memberikan perubahan trend? Tidak. Pada WMA pembobotan dilakukan tidak menyertakan nilai WMA sebelumnya. Pada bagian setelah ini kita akan melihat metode rata-rata bergerak yang melibatkan fungsi eksponensial dalam melakukan pembobotannya. Hasilnya adalah pemberian sinyal peralihan yang dapat lebih dini.

Simple Moving Average (SMA)

Simple Moving Average (atau biasa disebut Moving Average saja atau juga disingkat SMA) adalah Moving Average paling sederhana dan tidak menggunakan pembobotannya dalam perhitungan terhadap pergerakan closing price.

 Perhatikan gambar Simple Moving Average dengan periode 10 berikut:



Meskipun sederhana, SMA cukup efektif dalam menentukan trend yang sedang terjadi di market. Cara pembacaannya pun sederhana.
Secara garis besar MA dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

1.    Menentukan trend yang akan terjadi.
2.    Menentukan  titik support dan resistance.
3.    Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.

Aplikasi MA paling banyak digunakan untuk memprediksi arah trend sedangkan kegunaan no 2 dan 3 tidak terlalu banyak digunakan. Kali ini kegunaan MA akan dititik beratkan pada kegunaan utamanya yaitu untuk memprediksi trend. Sedangkan kegunaan no 2 akan dibahas pada artikel tersendiri yang akan disisipkan kemudian.

Sekarang mari kita perhatikan MA dengan periode 10 yang diterapkan pada GBP/USD periode 1 hari berikut ini:



Perhatikan bagian yang telah diraster dengan warna biru. Ketika harga bergerak naik, MA berada dibawah dari pergerakan mata uang. Sebaliknya bila MA berpotongan dengan candlestick, trend naik berhenti dan dilanjutkan dengan situasi sideways. Atau ketika trend naik terjadi lalu kemudian MA menembus harga dan berpindah dari bawah menuju keatas, itu merupakan pertanda bahwa trend naik telah berakhir untuk kemudian dilanjutkan dengan trend turun.

Nah, bagaimana kalau kita menggunakan dua buah SMA dengan dua periode yang berbeda? Hasilnya akan sangat menarik. Kita akan segera tahu bagaimana hasilnya:



Lebih memudahkan bukan? Dengan penggunaan dua SMA dengan dua periode yang berbeda kita dapat lebih akurat lagi memprediksikan kemana harga akan bergerak. Apabila telah terjadi perpotongan antara harga dengan kedua SMA maka akan dipastikan harga kan berubah arahnya. Pada gambar diatas, apabila MA dengan periode yang lebih kecil-yaitu periode 10 jika di gambar-berada dibawah dari MA yang periodenya lebih besar-pada gambar diwakili dengan periode 15-maka itu merupakan indikasi harga sedang dalam trend turun dan sebaliknya apabila periode lebih kecil di atas dari periode yang lebih besar maka trend mata uang sedang dalam tren naik.

Dapat kita catat juga bahwa apabila rentang antara kedua SMA semakin besar maka kemungkinan trend akan terus berlangsung dan bila mulai terjadi penyempitan jarak diantara keduanya dan sampai terjadi perpotongan kembali, bisa disimpulkan bahwa trend sudah berakhir. Mudah bukan?

Mengenai periode MA yang digunakan, sayangnya sampai saat ini belum ada aturan pencarian periode yang tepat untuk dipakai. Memang perlu banyak-banyak berlatih dan mencoba (trial and error). Perlu Anda catat bahwa penggunaan periode dapat berubah-ubah menurut kebutuhan meskipun pada  pair yang sama karena memang kondisi sebuah mata uang adalah dinamis dari waktu kewaktu. Namun berdasarkan pengalaman, disarankan periode yang digunakan tidak lebih besar dari 40. Ini dimaksudkan agar MA tidak kehilangan sensitivitasnya sebagai indikator penentu trend.

Semakin besar periode dari MA maka kurva MA yang dihasilkan akan semakin lebar dan tidak sensitif dalam mengakomodasi perubahan harga. Sebaliknya, semakin kecil periode MA maka kurva MA yang dihasilkan menjadi semakin semakin sensitif. Dalam hal ini terlalu sensitif atau tidak sensitif sama sekali bukanlah hal yang baik. Semakin sensitif sebuah kurva MA maka semakin sering sinyal palsu dihasilkan dan membuat trading kita loss. Sebaliknya, semakin tidak sensitif maka sinyal beli atau jual menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan kita tidak dapat bertrading.

Nah, lebih lengkapnya telah disarikan oleh BelajarForex mengenai penggunaan SMA untuk membaca trend dalam bentuk tabel sbb:



Nah itu penjelasan ringkas mengenai Moving Average. Jangan lupa untuk membaca artikel lain dari website untuk memperluas pengetahuan analisa Anda.

Indicator MA(Moving Average)

MA sendiri merupakan indikator berjenis trend, yaitu indikator yang digunakan untuk menentukan trend yang sedang terjadi di market. Penggunaannya sangat luas bukan saja dalam dunia forex, jika Anda pernah bermain saham dan menggunakan  analisa teknikal, maka pasti MA juga digunakan disana. Toh memang analisa teknikal bersifat universal dan dapat digunakan dalam sfemua market yang menggunakan data kolektif.

MA juga dapat diturunkan lagi menjadi indikator baru dan benar-benar berbeda dengan indikator aslinya. Jika nanti Anda mulai mempelajari MACD (Moving Average Convergence Divergence) maka Anda akan mengetahui bahwa indikator satu ini pun asalnya juga dari MA (lihat saja namanya).

Moving average mempunyai tiga varian yang berbeda yaitu Simple Moving Average, Weighted Moving Average dan Exponential Moving Average. Masing-masing merupakan metode rata-rata bergerak, hanya saja cara me-rata-ratakannya yang berbeda satu sama lain. Namun dalam pembacaannya tetaplah sama dan semuanya mengiktui aturan yang berlaku pada Moving Average. Kenyataannya sejak awal tahun 2000 an, Moving Average bukan saja berkembang dalam 3 varian saja tetapi menjadi lebih dari 5 varian yang disesuaikan dengan kegunaannya saja. Namun untuk mempersempit ruang pembahasan sekaligus memudahkan Anda dalam menginterprestasikan MA, pembahasan hanya difokuskan pada ketiga jenis MA.


Analisa Terbaik

Manakah Analisa yang terbaik? Ahhhh, pertanyaan jutaan dollar……
Sepanjang perjalanan Anda sebagai calon trader forex Anda akan menemukan pendukung yang kuat untuk setiap jenis analisis. Jangan tertipu oleh ekstremis satu sisi! Salah satunya analisa adalah tidak lebih baik dari yang lain … mereka adalah hanya cara yang berbeda untuk melihat pasar.

Pada akhirnya, anda harus berusaha berdasarkan jenis analisis Anda yang paling nyaman dan menguntungkan bagi anda.

Untuk catatan, analisa teknikal adalah studi tentang pergerakan harga di chart sementara analisa fundamental melihat bagaimana perekonomian suatu negara.

Analisis sentimen pasar menentukan apakah pasar bullish atau bearish terhadap prospek fundamental saat ini atau masa depan.

Faktor fundamental membentuk sentimen, sedangkan analisis teknikal membantu kita memvisualisasikan sentimen dan menerapkan kerangka kerja untuk perdagangan kita.

Ketiga pekerjaan tersebut saling membantu untuk membantu Anda menentukan transaksi.
Kami gambarkan sebagai sebuah Stool berkaki 3 untuk menekankan pentingnya ketiga jenis analisis tersebut.
Ambil kaki salah satu atau dua stool tersebut dan pasti akan goyah!

Untuk menjadi master sejati dalam dunia forex, Anda perlu tahu cara efektif menggunakan tiga jenis analisis  tersebut.
Tidak Percaya dengan kami ?
Mari kita memberikan contoh bagaimana berfokus pada hanya satu jenis analisis bisa berubah menjadi bencana.

Katakanlah bahwa Anda melihat grafik Anda dan Anda menemukan peluang trading yang baik.
Anda sangat bersemangat dan berpikir tentang uang yang akan anda dapatkan seperti hujan yang turun dari langit.

Anda berkata kepada diri sendiri, “Wah, aku melihat kesempatan trading yang sempurna di GBP / USD. Aku cinta chartku.. Mwah Sekarang tunjukkan Aku uang!”
Anda kemudian melanjutkan untuk membeli GBP / USD dengan senyum lebar besar di wajah Anda (sampai gigi Anda terlihat semua).

Tapi tunggu! GBP/USD Tiba-tiba bergerak 100 pip ke ARAH LAIN! Sedikit yang Anda tahu, salah satu bank utama di London bangkrut! Tiba-tiba, semua orang sentimen terhadap pasar perdagangan Inggris.
Senyum lebar Anda berubah menjadi bubur dan Anda mulai marah pada chart Anda. Anda membanting mouse dan memukul komputer. Anda kehilangan banyak uang, dan sekarang komputer anda rusak berkeping-keping.

Dan itu semua karena Anda mengabaikan analisis fundamental dan analisis sentimental.
Ok, ok, jadi cerita itu di atas sedikit-didramatisasi, tetapi Anda mendapatkan intinya.
Jangan hanya mengandalkan hanya satu analisa.

Sebaliknya, Anda harus belajar untuk menyeimbangkan penggunaan dari semua itu. dengan begitu Anda benar-benar bisa mendapatkan hasil maksimal dari trading anda.

Beberapa alasan mengapa kita meletakkan analisis pasar sentimen dan fundamental bersama-sama:
  • Pada saat Anda mencapai perguruan tinggi, Anda akan sangat kecanduan belajar lebih banyak tentang forex dan satu pelajaran tidak akan cukup.
  • Sulit untuk menarik garis antara analisis fundamental dan analisis pasar sentimen.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, faktor fundamental sebagian besar membentuk sentimen pasar.