1. Serakah
Nah ini adalah penyakit pertama bagi mereka yang telah memperoleh
profit di forex. Semua orang memiliki kecenderungan untuk menginginkan
lebih ketika mereka memperoleh yang namanya uang. Coba bayangkan
bagaimana melalui bermain forex, Anda dapat memperoleh keuntungan
sebesar 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan jam saja! Bukankah itu adalah
sesuatu yang luar biasa? Jika dibandingkan gaji seorang karyawan yang
besarnya Rp 2 Juta sebulan, itu artinya mereka hanya akan memperoleh Rp
100 Ribu/ hari dan itu pun setelah mereka bekerja selama 8 jam.
Sementara Anda dapat memperoleh 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan
beberapa jam saja dikarenakan mata uang bergerak beberapa puluh points
karena kenaikan suku bunga. Bukankah itu luar biasa?
Para pemula yang pernah merasakan manisnya profit ini tentulah
menginginkan yang lebih besar lagi. Kalau bisa 100 Juta dalam satu kali
trading! Disinilah masalah keserakahan akan muncul. Menginginkan
sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang
cermat seperti modal, kondisi market, dan resiko, itulah yang dimaksud
dengan serakah.
Mereka yang terjebak dengan sikap mental serakah mengira setelah
mereka memenangkan 1 Juta mereka yang pertama mereka dapat mengulangnya
saat itu juga tanpa memikirkan bagaimana kondisi harga saat itu. Dalam
keadaan demikian biasanya pertimbangan dan analisa logis sudah
dikesampingkan dan pikiran Kita penuh dengan usaha bagaimana untuk
memperoleh profit lainnya. Akibatnya adalah membuka posisi baru tanpa
memahami bahwa saat itu mungkin saja analisa Kita sudah bias atau harga
tidak lagi bergerak karena trend sudah berlalu.
Perlu
dipahami disini, tidak serakah bukan berarti membatasi profit Anda.
Tidak. Sah-sah saja Anda memperoleh profit 1 Juta lainnya setelah Anda
mendapatkan profit 1 Juta yang pertama apabila memang kondisinya
memungkinkan. Artinya ada alasan Anda untuk membuka posisi baru misalnya
karena muncul trend baru atau adanya berita fundamental yang
mendukung. Sekali lagi serakah dalam forex terjadi apabila Kita
menginginkan lebih namun tidak memiliki dasar alasan yang kuat untuk
memperolehnya.
Lalu bagaimana caranya mencegah diri Kita untuk tidak serakah ketika bertrading?
Ada beberapa nasihat sederhana untuk membantu Anda tidak serakah ketika sedang trading:
- Setia pada sistem trading Anda. Ini sekaligus mengajarkan Anda untuk disiplin.
- Jangan habiskan waktu berlama-lama di depan grafik forex Anda. Ini akan Menimbulkan keinginan untuk membuka posisi baru.
- Miliki pemahaman bahwa tidak semua pergerakan harga harus menghasilkan profit bagi Anda.
- Miliki target tertentu dalam trading harian atau mingguan Anda.
Jangan terlalu tinggi. Ketika sudah tercapai, tutup platform Anda dan
matikan komputer lalu pergilah tidur!
- Solusi terakhir: berhentilah memikirkan profit Anda ketika Anda
tidur (hei jangan mengernyitkan dahi begitu dong, saya serius dengan
statement ini).
2. Balas Dendam
Nah
mereka yang pernah terjebak dalam keserakahan ketika mereka profit
biasanya akan mengalami loss dalam trading-trading mereka yang
berikutnya. Sampai di sini jikalau masih tidak mau “bertobat” juga maka
biasanya akan berlanjut ke masalah psikologis yang berikutnya yang
bernama balas dendam. Mereka yang terkena sindrom balas dendam terhadap
market biasanya punya pemikiran begini: ”Apa pun yang terjadi, yang
penting Saya balik modal dahulu.”
Alih-alih balik modal, yang terjadi berikutnya adalah loss yang lebih
besar lagi. Mengapa? Penyebabnya mereka yang sudah terkena pemikiran
balas dendam seperti ini selalu berpikir untuk mencapai BEP (titik
impas) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (dan tempo yang seksama –
duh seperti proklamasi saja). Akibatnya terjadi pembukaan posisi yang
terkesan dipaksakan meskipun kondisi market tidak mendukung. Ujungnya ya
apa lagi kalau bukan loss?
Ingat bahwa bukan Kita yang dapat mengatur market tapi Kitalah yang
harus mengikuti pergerakan market. Market selalu menjadi sahabat yang
sangat baik bagi mereka yang mampu mengikuti pergerakannya. Sebaliknya
market menjadi musuh yang kejam ketika Kita bersebrangan dengan arah
geraknya.
Berikut tips-tips singkat yang mungkin membantu Anda terhindar dari sindrom balas dendam terhadap market:
- Tindakan pertama ketika loss: relakan dan pelajari dimana kekurangan Kita.
- Bersikap sabar ketika loss sama seperti tenang ketika profit.
- Tunggu kesempatan terbaik untuk masuk kembali ke market. Harusnya
jika di trading pertama Kita loss maka trading berikutnya lebih
hati-hati lagi bukan malah balas dendam.
- Jika loss Anda cukup besar, adalah bijak untuk berhenti bertrading
sementara waktu sampai Anda benar-benar pulih secara mental dan dapat
bertrading kembali dengan kepala dingin.
- Pikirkanlah: Bukankah sudah sejak semula Kita mengalokasikan dana
forex ini sebagai risk capital? Artinya kalau pun benar-benar hilang
Kita sudah siap. Bersikaplah konsisten terhadap keputusan yang Kita
ambil.
3. Ragu-Ragu/ Takut
Kedua masalah
psikologis ini berakibat sama: entry pada saat yang terlambat atau
bahkan kehilangan kesempatan profit. Benar Kita harus berhati-hati
dalam trading Kita. Namun berhati-hati bukan berarti takut. Keduanya
berakibat sama. Ketika Anda mengambil posisi Beli atau Jual pada saat
yang terlambat maka akibatnya harga dapat berbalik dari trend yang
telah Kita prediksikan dan tentu saja rugi terjadi.
Untuk menjadi seorang yang berani namun tetap berhati-hati memang
bukan perkara yang sederhana. Yang Anda butuhkan untuk dapat menjadi
seperti itu adalah menguasai apa yang sedang Anda tradingkan.
Berikut ada sebuah cerita sederhana yang dapat memberikan analogi
serupa: Di sebuah desa terjadi kekeringan yang mengakibatkan semua
tanaman di ladang mengalami kematian. Sebuah sungai utama di desa
tersebut tidak lagi mengalirkan cukup air bagi ladang penduduk.
Akibatnya kemiskinan melanda seluruh penduduk desa tersebut. Penasihat
desa setempat mengatakan penyebab terjadinya kekeringan adalah
tertutupnya aliran air di hulu sungai oleh sebatang pohon besar yang
tumbang dan menghalangi aliran air tersebut. Masalahnya bagian hulu
sungai tertutup oleh hutan lebat dan tidak pernah di lalui oleh penduduk
desa tersebut.
Nah, kini mereka memiliki dua pilihan yaitu tetap berada dalam
kemiskinan mereka atau pergi masuk ke hulu sungai untuk membuka kembali
aliran air yang terhalang oleh pohon besar yang tumbang. Kalau mereka
mau masuk ke hulu tentulah mereka harus mengalahkan ketakutan mereka dan
mulai mempelajari bagaimana kondisi hutan tersebut. Mungkin itu
artinya bertemu dengan binatang buas yang belum pernah mereka alami.
Atau dapat juga tersesat dan tidak dapat kembali pulang. Akan sangat
menguntungkan apabila ada seseorang yang pernah masuk ke hutan tersebut
dan mengenali jalan yang belum pernah mereka lalui disana untuk
menuntun mereka keluar masuk hutan dan membereskan pohon yang menyumbat
aliran sungai ke desa mereka.
Atau jika tidak mau, mereka akan tetap miskin karena tidak mampu mengatasi ketakutan mereka.
Moral cerita ini adalah jangan tinggal di desa. Eh maksud Saya jangan
tinggal dalam ketakutan. Adalah lebih baik untuk pergi masuk ke hutan
dan membereskan masalah yang ada meskipun harus berhadapan dengan
binatang buas di hutan. Forex adalah seperti hutan belantara bagi
kebanyakan orang. Namun bukan berarti Kita harus takut menghadapinya.
Terutama ketika Anda bertemu dengan pergerakan harga yang acap kali
begitu liar tak terkendali. Jangan takut! Hadapi dengan kemampuan
analisa Anda dan ingatlah bukankah Kita telah mempelajari begitu banyak
analisa dan teknik penyelamatan terhadap dana yang Kita miliki untuk
mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi?
Satu-satunya
cara untuk lepas dari ketakutan Kita adalah mengenali bagaimana
karakteristik pasar dan mampu memprediksi pergerakan market dengan
benar. Semakin sering prediksi Anda valid maka akan semakin besar
keberanian untuk melakukan aksi Buy dan Sell.
Beberapa
situasi membutuhkan keberanian untuk membuka dan menutup posisi.
Misalnya pada saat news terjadi dan harga bergerak dengan cepat. Disaat
seperti itu Kita dituntut untuk benar-benar sigap dan masuk atau
keluar tanpa ragu-ragu (kadang saat seperti ini bisa benar-benar
stressful bagi Kita). Berikut tips-tips sederhana untuk mengalahkan
ketakutan Anda:
- Ketakutan terjadi jika Kita benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap harga. Pertajam kemampuan analisa Anda.
- Berpikirlah sederhana. Terkadang kesederhanaan itu justru berguna. Jangan over analysis.
- Jangan sesali apa yang telah terjadi. Bahkan jikalau karena
keputusan yang Anda ambil terjadi kerugian. Pelajari dimana
kekurangannya sehingga terjadi loss lalu benahi dan mulai lagi.
- Jangan terlalu sering melihat chart jika Anda tidak mampu
mengendalikan diri Anda. Ketakutan akan semakin besar apabila posisi
Kita negatif dan terus menerus melihatnya.
- Ingat selalu untuk memasang Stop Loss.
4. Feeling Strategy
Percaya atau
tidak ada beberapa orang yang percaya bahwa dengan membuka account
mereka pada tanggal tertentu mereka akan mendapatkan profit sepanjang
trading mereka! Bahkan dalam bertrading masih ada yang beranggapan hari
ini adalah hari baik dalam trading dan hari itu bukan hari baik. Saya
bukan seorang yang tidak percaya akan nilai-nilai rohani, namun dalam
bertrading, Anda tidak bisa memutuskan bertrading atau tidak bertrading
hanya karena hari ini adalah Jumat ke 13. Jika tidak ada alasan logis
yang menyebabkan Kita bertindak dalam trading, nah Saya golongkan
sebagai yang namanya feeling. Entah apa pun judulnya, hari baik,
bermimpi grafik forex Anda naik, membuka posisi hanya karena grafik
sepertinya mau naik atau hal-hal lainnya yang tidak memiliki alasan
logis didalamnya.
Pasar forex sudah penuh dengan berbagai sentimen pasar, rumor dan
persoalan psikologis dari para pelakunya. Nah, saran Saya jangan
tambahkan dengan satu persoalan lain yang dinamakan feeling. Ini akan
membuat segala sesuatunya terlihat lebih ruwet dan moody. Ini hanya akan
membuat trading Kita menjadi tidak lagi teratur dan tidak memiliki
sistem yang jelas. Semuanya berdasarkan feeling.
Saya tidak menentang sama sekali apa yang dinamakan naluri atau intuisi
seorang trader. Kadangkala seorang trader kawakan mampu membuka sebuah
posisi Buy atau Sell hanya beberapa detik setelah dia melihat
pergerakan mata uang. Dan seringkali posisinya sesuai dengan arah
market. Tapi semua itu lahir dari pengalaman dan jam terbangnya yang
telah panjang didalam dunia forex. Kebiasaan melihat pergerakan grafik
selama bertahun-tahun membuat seorang trader profesional dapat saja
menentukan kemana harga akan bergerak dengan cepat bahkan sebelum dia
melihat berita atau indikator teknikal lainnya. Ini disebabkan pada alam
bawah sadarnya telah terbentuk pola trading yang dilakukannya selama
ini. Dan itu muncul ketika si trader melihat grafik forexnya. Nah itu
dinamakan intuisi. Intuisi lahir dari pengalaman dan jam terbang yang
panjang selama bertahun-tahun. Kalau sudah sampai di titik seperti ini
sah-sah saja menurut Saya.
Jika Anda adalah seorang
pemula dalam trading Anda, saran yang bisa diberikan adalah jauhkan
perasaan Anda dalam bertrading. Bahkan ketika profit atau loss terjadi,
berusahalah untuk menjauhkan semua perasaan yang ada. Memang tidak
mudah namun rasanya itu akan sangat membantu Kita untuk berpikir jernih
dan tepat sasaran.
Saran lainnya yang juga rasanya baik adalah jangan bertrading ketika
suasana hati Kita sedang kacau. Biasanya pada kondisi seperti ini
kesabaran dan ketenangan Kita sedang tidak maksimal sehingga banyak
kesalahan terjadi. Kalau di rumah sedang ada persoalan rumah tangga dan
itu membuat Anda pusing tujuh keliling, tinggalkan platform forex Anda
dan tunggulah hingga suasana hati Anda tenang kembali. Jangan
lampiaskan kekesalan Anda pada pasar forex. Bisa jadi kalau loss malah
bertambahlah stress Kita.